Tuesday, November 3, 2009

First Post!

Akhirnya gue bikin juga blog ini. Sebenernya udah lama mau bikin tapi baru kerealisasi sekarang. Gara-gara kurang PD juga sih sebenernya, karena rencananya blog ini mau di isi sama tulisan2 yg sifatnya lebih formal, lebih akademis. YUP, karena saya mahasiswa ilmu politik! :D

di postingan kali ini gue mau ngebahas opini gue tentang pergerakan mahasiswa.
ini bener-bener tulisan pertama jadi maaf kalo masih super jelek :D

------------------------------------------------------------------------------------------------

Kalau kita mendengar kata pergerakan, pasti yang pertama terlintas adalah aksi demonstrasi di jalan yang berisi orasi-orasi dan spanduk-spanduk. Demonstrasi yang untuk sebagian orang hanya dianggap sebagai pengganggu lalu lintas. Namun bentuk dari pergerakan mahasiswa tentu bukan hanya itu saja. Setiap mahasiswa mempunyai preferensi pergerakan masing-masing.

Saya ambil contoh di jurusan saya sendiri, Ilmu Politik FISIP UI 2009. Ada mahasiswa yang sangat tertarik dengan aksi turun ke jalan. Teman saya tersebut menganggap dengan berdemonstrasi turun ke jalan adalah cara terbaik agar suara mahasiswa di dengar oleh pemerintah. Ada juga mahasiswa yang sama sekali tidak menyukai pergerakan semacam itu. Ia menganggap bahwa hal tersebut adalah hal yang tidak berguna. Teman saya ini beranggapan bahwa sebagai mahasiswa kita harus bergerak secara akademis, karena mahasiswa adalah akademisi.

Saya pribadi menganggap dua hal ini adalah hal yang berkesinambungan. Dua hal ini akan bekerja dengan baik jika saling mendukung satu sama lain. Tidak semua isu yang beredar harus dikritisi dengan cara menggelar aksi demo. Aksi demo yang diadakan biasanya terkait masalah-masalah urgent yang membutuhkan perhatian dari masyarakat banyak. Ketika menyelenggarakan aksi demo tentu membutuhkan persiapan yang matang karena untuk menyelenggarakan aksi turun ke jalan tersebut harus melalui izin berbagai pihak, yang tentu saja tidak begitu saja didapatkan.

Ketika beredar sebuah isu yang membutuhkan tinjauan lebih jauh, menurut saya isu tersebut lebih baik dikritisi melalui cara akademis. Ketika kita mengkritisi sesuatu secara akademis kita akan mengetahui lebih lengkap data-data yang terkait dengan isu tersebut dan, jika ada keganjilan, kita dapat langsung menunjukan bukti-bukti dari data yang kita dapatkan kepada pihak berwenang. Namun tentu saja tidak tertutup kemungkinan ketika kita mengkaji isu ternyata isu tersebut sangat urgent dan membutuhkan aksi turun ke jalan. Di sinilah letak kesinambungan antara aksi demo dengan aksi akademis.

Bagaimana pun bentuk pergerakannya, hal yang terpenting adalah terus bergerak, karena bergerak adalah salah satu yang membuktikan kita hidup. Oleh karena itu, jangan pernah berhenti bergerak sampai mati. Hidup Mahasiswa! Hidup Rakyat Indonesia!

Sakinah Ummu Haniy

Ilmu Politik UI 2009